Selasa, 28 Agustus 2012

Mengelola Bisnis Sapi Potong

Bismillahirahmanirrahim.

Segala piji bagi Allah SWT. Alhamdulillah saya masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan untuk menulis dan berbagi di blog ini. Pagi-pagi naek kreta ekonomi, melihat para pedagang kecil yang berjuang untuk menghidupi keluarganya memberikan inspirasi kepada saya untuk mencari peluang bisnis apa yang halalan tayiban.

Bisnis apa kira-kira yang modalnya dikit (secara financial) namun memberikan untung yang lumayan. Setelah lama berfikir dari bisnis dropshi dan lain-lain, akhirnya teringat obrolan saya dengan beberapa teman tentang bisnis penggemukan sapi. Teng-teng-teng...! muncul ide untuk bisnis yang sekarang ini rasanya masih blom bisa saya kerjakan mengingat luangnya waktu dan modal yang cekak :). Tapi saya coba bagikan ide ini siapa tahun ada manfaatnya buat pembaca dan juga saya di masa yang akan datang kalo saya udah bisa melaksanakannya.

Ini Dia Idenya

Berdasarkan kisah  nyata dari beberpa teman saya, bisnis penggemukan sapi potong ini sangat menguntungkan. Peluang usaha di bidang penggemukan sapi sangat menjanjikan karena kebutuhan akan daging sapi sangat tinggi dan produksi nasional masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan nasional sehingga terpaksa kita harus impor.

Peternakan penggemukan sapi ini tersebar di seluruh wilayah Indonesai, dari mulai pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Namun demikian skala usahanya kebanyakan masih kecil. Kendala permodalan dan jalur pemasaran masih sulit diatasi. Nah dari sinilah saya melihat adanya peluang usaha, yaitu bagaimana mempertemukan pemudal dan para petani penggemuk sapi potong.

Mendata Peternak Yang Bisa Diajak Untuk Bermitra

Sebagai langkah awala yang harus kita lakukan adalah kita harus mencari peternak yang nantinya akan memelihara sapi-sapi kita. Yang perlu kita perhatikan adalah :
1. Secara personal kita harus mengenal peternak ternak tersebut. Ini sangat penting karena kita harus menyakini bahwa peternak tersebut adalah peternak yang amanah karena kita akan mempercayakan investasi kita ke mereka.
2. Kenali kemampuan peternak dengan mengetahui trekrekor nya dalam berternak sapi.
3. Ketahui kemampuan maksimal (kapasitas) peternak sapi tersebut, termasuk kandang yang tersedia dan pakannya.
4. Lokasi peternakan dengan memperhatikan jalur distribusi ke tempat penjualan ternak.

(bersambung .....  :)   .....)

2 komentar:

  1. Di daerah kami kebanyakan sapi bali yang diternak namun masih tradisional dan dalam skup kecil.
    Ide yang bagus mas... Makasih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kayaknya menarik tuh.. Daerah mana tuh Mas Harun Ar?

      Hapus